Pelatihan AMI Unisnu 2019 Lahirkan Auditor Internal PTNU yang Profesional.

Pelatihan AMI Unisnu 2019 Lahirkan Auditor Internal PTNU yang Profesional.

Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara menyelenggarkan Pelatihan Auditor Mutu Internal untuk Perguruan Tinggi NU  (PTNU) Se-Jawa Tengah pada Rabu - Jum’at, 24-26 April 2019 di Ruang Seminar Gedung Pascasarjana UNISNU Jepara.  Kegiatan yang dilaksanakan oleh Lembaga Penjaminan Mutu ini masih dalam rangkaian Pekan Mutu Unisnu 2019.

Terhitung 32 orang dari 8 (delapan) PTNU menjadi peserta dalam pelatihan yang mendatangkan Alfin Mustikawan M.Pd (Tutor SPMI Kemeterian Ristekdikti) sebagai narasumber. Pelatihan ini bertujuan agar PTNU memiliki auditor internal agar pelaksanaan SPMI yang diukur melalui audit mutu dapat berjalan dengan baik. Hal ini berturut-turut disampaikan oleh Kepala LPM Miftah Arifin, SH., M.Hum dalam sambutannya. “Harapan besar kita dalam selenggarakan kegiatan ini adalah agar PTNU di Jawa Tengah dapat bersinergi dalam meningkatkan mutu.” Ia juga menambahkan bahwa Unisnu bersama dengan 5 perguruan tinggi lain sedang menyusun penyelarasan Standar Nasional Dikti yang applicable untuk PTNU.

Senada dengan Miftah, Wakil Rektor I Drs. H. Akhirin, M.Ag juga menegaskan bahwa agar tidak termasuk pada golongan dhalim maka Unisnu dan PTNU wajib dalam mengupayakan peningkatan mutu. “Salah satunya dengan menabung untuk memiliki auditor internal terlebih dulu,” ungkapnya. Diamini oleh Sekretaris Umum Yaptinu Abdul Kohar, S.Sos.I yang menuturkan bahwa Mutu Perguruan tinggi adalah suatu keniscayaan yang harus selalu ditingkatkan. Kohar juga berkesempatan membuka secara resmi pelatihan karena Ketua Umum Yaptinu menghadiri undangan di saat yang bersamaan.


Selama tiga hari, peserta yang berasal dari Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali Cilacap, ITS NU Pekalongan, Akbid Muslimat NU Kudus, STAI PATI (STAIP), STAI Al Husain Magelang, STKIP NU Tegal, Sekolah Tinggi Ilmu Budaya Islam Syekh Jangkung Pati dan UNISNU Jepara menerima dan berdiskusi tentang materi mutu baik SPMI (Sistem Penjaminan Mutu Internal) ataupun SPME (Sistem Penjaminan Mutu Eksternal/Akreditasi). Peserta juga berkesempatan untuk menyusun standar mutu dan pertanyaan audit. “Dengan menyusun standar mutu, peserta yang notabene calon auditor akan tahu gambaran besar dari audit mutu internal adalah untuk mengecek apakah standar mutu sudah berjalan dengan baik di sebuah institusi,” jelas Alfin.

Hari terakhir pelatihan digunakan peserta untuk turun lapang mengaudit 6 prodi yang telah dipilih oleh panitia dan merumuskan laporan hasil temuan audit. Hasil pelatihan adalah lahirnya auditor-auditor baru baik bagi Unisnu Jepara ataupun PTNU lain. Secara keseluruhan terdapat 25 auditor yang lulus pelatihan ini. Terkait dengan bagaimana nanti saat kita menjadi auditor yang baik Alfin menjelaskan bahwa seorang auditor yang baik dia harus memiliki referensi terkait apa yang akan diaudit nantinya sehingga auditor mempunyai dasar atau pedoman untuk penilaian. Auditor harus memiliki tone yang positif dalam menyampaikan pertanyaan karena tugas auditor disini adalah untuk mencari ketidaksesuaian, memberikan ruang perbaikan, bukan untuk mencari kesalahan sehinga auditee akan merasa nyaman untuk menjawab semua pertanyaan dari auditor.

Peserta dari luar Unisnu Jepara menyatakan kebahagiaannya selama mengikuti pelatihan. Sebagaimana yang dituturkan oleh Taufiqurrahman dan UNUGHA Cilacap. “Hari terakhir saya tidak henti-hentinya tersenyum. Setelah tertarik dengan sistem mutu di Unisnu, belajar mutu, dan berkali-kali dipanggil panitia untuk menerima penghargaan. This is the best training I ever attend,” tuturnya.

Miftah yang memimpin langsung penutupan pelatihan menyampaikan terima kasih dan harapan bahwa kegiatan ini menjadi awal sinergi dan komunikasi yang lebih akrab antar PTNU di Jawa Tengah.

Komentar



Berita Sejenis