Laksanakan SPMI, UNISNU Jepara Menuju Bermutu, Unggul, dan Berdaya Saing

Laksanakan SPMI, UNISNU Jepara Menuju Bermutu, Unggul, dan Berdaya Saing

Lembaga Penjamin Mutu UNISNU Jepara pada Kamis, 18 April lalu mengadakan kegiatan workshop Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang diselenggarakan di ruang seminar Pascasarjana. Kegiatan ini dihadiri Rektor UNISNU Jepara, Sekretaris Umum Yaptinu, jajaran Wakil Rektor, para Dekan, Wakil Dekan bidang akademik, Ketua Prodi, Kepala Bagian, Kepala Lembaga, Kepala UPT, dan para Kepala Biro. Acara yang diselenggarakan dalam rangkaian Pekan Mutu Unisnu 2019 ini bertujuan untuk refreshment pemahaman dan meningkatkan budaya mutu di UNISNU Jepara.

Rektor Unisnu Jepara, Dr. H. Sa’dullah Assa’idi, M.Ag dalam sambutannya menyatakan bahwa perguruan tinggi wajib memiliki Elan Vital (daya dorong untuk hidup – Red). Lebih lanjut ia mengatakan bahwa meskipun dokumen mutu Unisnu masih dalam pembenahan akan kegiatan harus terus berjalan. “Sebagai PT Islam, Unisnu harus mampu selenggarakan pendidikan sesuai dengan SN Dikti serta perjuangkan ideologi,” tegasnya.

Selaras dengan yang disampaikan Rektor, Abdul Kohar, S.Sos.I (Sekretaris Yaptinu) yang juga membuka secara resmi kegiatan workshop menggarisbawahi bahwa dengan mutu yang baik Unisnu akan lebih mudah untuk ditawarkan kepada masyarakat karena memiliki keunggulan bersaing.

Narasumber dalam Workshop ini adalah Dr. Era Purwanto, M.Eng dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya yang juga merupakan IRCA Certified Auditor. Miftah Arifin, SH., M.Kn selaku kepala LPM bertindak sebagai moderator. Dalam workshop dan diskusi yang berlangsung dinamis tersebut, pejabat struktural Unisnu antusias untuk memperjelas posisi mutu masing-masing unit. Era beberapa kali menegaskan bahwa audit unit itu penting untuk memantau mutu secara keseluruhan dalam sistem yang berjalan di Unisnu. “Setiap unit wajib hukumnya untuk menyusun evaluasi diri. Audit internal juga tidak hanya untuk Prodi, tetapi seluruh unit baik akademik dan non akademik,” tuturnya.

Hasil Workshop SPMI ini dirumuskan dalam 6 (enam) poin utama yaitu Pertama, Unisnu berbenah bahwa IPK mahasiswa tidak ada yang di bawah 3.0 sehingga mahasiswa UNISNU Jepara tidak sulit untuk bersaing dengan lulusan perguruan tinggi lain dalam dunia mencari pekerjaan. Kedua, Harus melakukan penataan kelembagaan antara Universitas, Fakultas, Prodi, dan unit-unit kerja yang mendukung pembelajaran sebagai satu sistem. Ketiga, Melakukan penataan pembelajaran kaitannya dengan penelitian, pengabdian, dan pembelajaran. Keempat, harus melakukan pemetaan saat mahasiswa masuk untuk mengetahui sejauh mana kemampuan mereka sesuai dengan program studi yang mereka pilih. Kelima, Membentuk tim khusus untuk membuat kajian RPS yang baik sehingga kita akan mendapatkan output yang sesuai apa yang direncanakan. Keenam,  adalah berdasar kepakaran para dosen diharapkan para Unisnu bisa merumuskan training untuk masyarakat umum yang membutuhkan keahlian tertentu sesuai dengan pelatihan yang diadakan para dosen tersebut sehingga Unisnu Jepara tidak hanya menjadi tempat kuliah namun juga menjadi tempat training atau short course untuk masyarakat yang membutuhkan.

Miftah yang ditemui setelah workshop selesai berharap bahwa hasil workshop dapat menjadi bekal perbaikan bagi Unisnu. “Hasilnya (workshop – Red) semoga segera digunakan oleh para pimpinan untuk lakukan pengkondisian di masing-masing unit. Harapannya sistem mutu di Unisnu jalan dengan baik,” tegasnya. 

Komentar



Berita Sejenis